Di sisi lain, pengakuan berarti pernyataan, yang langsung mengakui gugatan itu. Pengakuan dilakukan oleh orang yang berada di bawah dakwaan, yang membuktikan adanya tindak pidana, yang dilakukan olehnya.
Sementara pengakuan adalah bukti konklusif, pengakuan tidak dianggap sebagai pengakuan. Kutipan artikel menjelaskan perbedaan antara pengakuan dan penerimaan, baca.
Grafik perbandingan
Dasar untuk Perbandingan | Pengakuan | Penerimaan |
---|---|---|
Berarti | Pengakuan mengacu pada pernyataan formal dimana terdakwa mengakui kesalahannya. | Pengakuan mengacu pada pengakuan fakta yang sedang dibahas atau fakta material dalam gugatan. |
Melanjutkan | Kriminal saja | Sipil atau Pidana |
Relevansi | Itu harus sukarela untuk menjadi relevan. | Tidak perlu sukarela untuk menjadi relevan. |
Pencabutan | Mungkin | Tidak memungkinkan |
Dibuat oleh | Dituduh | Siapa saja |
Menggunakan | Itu selalu bertentangan dengan orang yang membuatnya. | Ini dapat digunakan atas nama orang yang membuatnya. |
Definisi Pengakuan
Pengakuan digunakan untuk berarti suatu bentuk pengakuan, yang dibuat oleh terdakwa, menyatakan inferensi bahwa ia melakukan pelanggaran. Ini dianggap sebagai bukti terbaik terhadap pembuatnya dan juga terhadap terdakwa, yaitu orang yang juga terlibat dengan terdakwa dalam melakukan kejahatan.
Jadi, itu harus mengakui kejahatan atau secara signifikan semua fakta yang berarti kejahatan. Pengakuan dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori:
- Pengakuan Yudisial : Ketika sebuah pengakuan dilakukan di pengadilan atau direkam oleh hakim, itu disebut sebagai pengakuan yudisial.
- Pengakuan Ekstra-Yudisial : Ketika sebuah pengakuan dilakukan di hadapan polisi atau orang lain selain Hakim dan Hakim.
Definisi Penerimaan
Istilah penerimaan dapat didefinisikan sebagai pernyataan sukarela yang mengakui kebenaran suatu fakta. Ini dapat berupa lisan, dokumenter atau dalam bentuk elektronik yang mengusulkan kesimpulan tentang fakta yang dipertanyakan atau fakta material. Bukti dokumenter adalah bukti yang tersedia dalam bentuk surat, kwitansi, peta dan tagihan, dll.
Pengakuan dilakukan oleh siapa pun yang dapat menjadi pihak dalam gugatan hukum, kepentingan pendahuluan dari suatu pihak, agen atau siapa pun yang memiliki kepentingan tertentu dalam masalah ini.
Pengakuan dianggap sebagai bukti tertinggi terhadap pihak yang membuatnya, kecuali jika itu tidak benar dan dibuat dalam kondisi yang tidak mengikatnya. Jadi, itu harus jelas, pasti dan tepat.
Perbedaan Kunci Antara Pengakuan dan Penerimaan
Perbedaan mendasar antara pengakuan dan penerimaan, dijelaskan di sini secara terperinci:
- Dengan istilah pengakuan, maksud kami adalah pernyataan hukum yang dibuat oleh terdakwa di mana ia mengakui bersalah atas pelanggaran tersebut. Sebaliknya, penerimaan berarti penerimaan kebenaran atau fakta dalam masalah atau fakta material dalam proses perdata atau pidana.
- Pengakuan hanya dilakukan dalam proses pidana. Di sisi lain, penerimaan terkait dengan proses perdata dan pidana.
- Pengakuan harus dilakukan secara sukarela, agar menjadi relevan. Sebaliknya, penerimaan tidak memerlukan ekspresi sukarela sehingga menjadi materi. Namun, ini berpengaruh pada bobotnya.
- Pengakuan yang dibuat dapat ditarik kembali dengan mudah, tetapi begitu pengakuan dibuat, itu tidak dapat ditarik kembali.
- Pengakuan dilakukan oleh orang yang berada di bawah dakwaan, yaitu terdakwa. Tidak seperti penerimaan, dimana penerimaan dilakukan oleh siapa saja, yang bisa menjadi agen atau bahkan orang asing.
- Pengakuan selalu bertentangan dengan orang yang membuatnya. Sebaliknya, penerimaan digunakan atas nama orang yang membuatnya.
Kesimpulan
Singkatnya, dapat dikatakan bahwa penerimaan memiliki ruang lingkup yang lebih luas dari pengakuan, karena yang terakhir berada di bawah ambisi mantan. Karena itu, Setiap pengakuan adalah pengakuan, tetapi kebalikannya tidak benar.
Perbedaan utama antara keduanya adalah bahwa dalam kasus pengakuan, hukuman didasarkan pada pernyataan itu sendiri, namun, dalam kasus pengakuan, diperlukan bukti tambahan, untuk mendukung hukuman.