
Perbedaan mendasar antara teknik substitusi dan teknik transposisi adalah bahwa teknik substitusi menggantikan huruf-huruf plaintext dari huruf, angka, dan simbol lainnya. Di sisi lain, teknik transposisi tidak menggantikan huruf, melainkan mengubah posisi simbol.
Grafik perbandingan
Dasar untuk perbandingan | Teknik Substitusi | Teknik Transposisi |
---|---|---|
Dasar | Mengganti karakter teks biasa dengan karakter, angka, dan simbol lainnya. | Mengatur ulang posisi karakter dari teks plaintext. |
Formulir | Cipher substitusi monoalphabetic dan polyalphabetic. | Cipher transpositional keyless dan keyed. |
Perubahan | Identitas karakter diubah sementara posisinya tetap tidak berubah. | Posisi karakter berubah terlepas dari identitasnya. |
Kekurangan | Huruf dengan frekuensi rendah dapat membedakan plaintext. | Kunci yang dekat dengan kunci yang benar dapat mengungkapkan plaintext. |
Contoh | Caesar Cipher | Reil Fence Cipher |
Definisi Teknik Substitusi
Teknik substitusi melibatkan penggantian huruf dengan huruf dan simbol lain. Dengan cara yang lebih langsung, karakter plaintext diganti, dan karakter pengganti lainnya, angka dan simbol digunakan di tempatnya. Cipher Caesar menggunakan teknik substitusi di mana huruf diganti dengan huruf lain yang tiga posisi di depan garis. Julius Caesar merancang teknik ini, dan dinamai menurut namanya sebagai Cipher Caesar. Misalnya, plaintext "HARAPAN" akan dikonversi menjadi "KRSH" menggunakan Caesar Cipher. Ada beberapa teknik substitusi yang dikembangkan setelah cesar cipher seperti cipher Mono-alphabet, cipher substitusi Homophobic, cipher substitusi Polygram, cipher substitusi Polyalphabetic, cipher Playfair dan cipher Hill.
Cipher Caesar adalah cipher terlemah, meskipun evolusi teknik membuat versi baru lebih kuat. Keterbatasan teknik substitusi adalah bahwa sangat dapat diprediksi jika tabel terjemahan diketahui substitusi dapat dipecahkan.
Definisi Teknik Transposisi
Dalam teknik transposisi, identitas karakter tetap tidak berubah, tetapi posisi mereka diubah untuk membuat teks sandi. Teknik transposisi diilustrasikan dalam contoh yang diberikan di bawah ini. Di sini kami telah memodifikasi empat baris teks dengan bantuan sandi transposisi. Matriks dua dimensi digunakan untuk mengatur karakter dan kolom ditukar sesuai dengan tombol. Kunci digunakan untuk menentukan kolom mana yang harus dipertukarkan. Dengan mengikuti tombol seperti yang ditunjukkan pada gambar, nomor kolom alfabet 1 ditukar dengan nomor kolom 3, dan huruf nomor kolom 2 ditukar dengan nomor kolom 6.

Untuk mendekripsi ciphertext ke dalam plaintext, proses sebaliknya harus diikuti. Teknik transposisi tidak dianggap sebagai metode yang sangat aman. Plaintext dapat dengan mudah ditemukan dengan menggunakan metode hit and trial dan dengan cermat mengamati frekuensi karakter dan pola karakteristik dari pasangan huruf berturut-turut (dikenal sebagai digram dan trigram untuk grup yang masing-masing terdiri dari 2 dan 3 huruf).
Perbedaan Kunci Antara Teknik Substitusi dan Teknik Transposisi
- Teknik substitusi menggunakan pengganti karakter plaintext untuk mengubahnya menjadi ciphertext. Di sisi lain, teknik transposisi pada dasarnya menata ulang karakter plaintext.
- Cipher substitusi monoalphabetic, polyalphabetic, Playfair cipher adalah beberapa algoritma yang menggunakan teknik substitusi. Sebagai kebalikannya, bentuk-bentuk teknik transposisi adalah cipher transpositional keyed dan keyless.
- Teknik substitusi bertujuan untuk mengubah identitas entitas sedangkan teknik transposisi mengubah posisi entitas, daripada identitasnya.
- Dengan bantuan surat frekuensi rendah, plaintext dapat dengan mudah dilihat dalam teknik substitusi. Sebaliknya, dalam teknik transposisi, kunci di dekat kunci kanan mengarah pada deteksi teks.
Kesimpulan
Teknik substitusi dan transposisi digunakan untuk mengubah plaintext menjadi ciphertext, di mana teknik substitusi menggantikan karakter sedangkan teknik transposisi mengatur ulang karakter untuk membentuk ciphertext. Namun, sandi substitusi lebih sederhana dan mudah dipatahkan.